KABARPANTURA.ID –
Puluhan orang warga Desa Pengauban, Kec. Lelea, Kab. Indramayu mendatangi
kantor desa mempertanyakan
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) program desa pada Senin (28/12/2020).
Masyarakat yang mengatasnamakan Sekker Grib tersebut, berharap adanya keterbukaan soal penggunaan dana bantuan ke desa.
Caryanto, perwakilan Sekker Grib mengaku kecewa terhadap kepala Desa Pengauban yang dinilainya tidak transparan soal anggaran.
“Pihak Desa harus cepat tanggap menyelesaikan berbagai isu terkait anggaran. Agar, tidak membuat masyarakat bertanya-tanya dan bingung soal informasi tersebut,” ujarnya.
Ia mengaku tak nyaman mendengar isu jika kades disebut-sebut tidak transparan
dalam mengelola anggaran bantuan ke desa.
“Saya kecewa, karena kades tidak cepat tanggap menyikapi persoalan itu. Isu dan kabar yang beredar soal kinerja kades, bisa membuat perpecahan di masyarakat,” ucap dia.
Biasa, kata dia, ada yang pro dan kontra terhadap kinerja aparatur Pemerintah Desa Pengauban.
Menurutnya, ketokohan kepala desa sangat dibutuhkan untuk memberikan klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat.
“Jika masalah ini dibiarkan akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap semua kebijakan yang diambil oleh kades atau aparatur pemdes,” ucapnya.
Perwakilan warga, Uud meminta Kades Pengauban agar terbuka soal LPJ.
“Kades harus pajam soal KIP (Keterbukaan Informasi Publik). Diharapkan dalam menentukan arah pembangunan desa, pemerintah desa dapat melibatkan para tokoh dan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, agar ide dan gagasan warga dalam pembangunan terakomodir.
Koordinator dalam aksi tersebut, Abdul Kholik mengungkapkan hal yang sama soal kades harus terbuka soal penggunaan anggaran.
Lurah Desa Pengauban, Miftahudin mengaku dalam merealisasikan anggaran ke desa telah sesuai aturan dan ketentuan.
“Saya berkiprah sudah sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai kades. Dokumen realisais anggaran pun cukup jelas dan ada,” ujarnya. (Idi S)***
