Jurnalisme Tabayun Wajib Dilakukan untuk Tangkal Berita Hoaks
KABARPANTURA.ID – Pengurus darah Ikatan Wartawan Online (IWO) Indramayu menggelar Teras IWO Ngabuburit dengan menghadirkan pemateri Ustadz Ibrohim Sholeh.
Teras IWO Ngabuburit yang bertajuk “Menguatkan Jurnalisme Tabayyun di Tengah Disrupsi Digital” dilaksanakan di Rumah Kebun Jalan Soekarno Hatta Indramayu pada Minggu (09/05/2021).
Puluhan anggota IWO Indramayu hadir dalam acara tersebut.
Dalam taushiyahnya, Ustadz Ibrohim Sholeh juga berbagi pengalaman saat ia masih aktif menjadi wartawan salah satu media nasional di Jakarta.
“Bertabayyun dalam mencari informasi adalah hal yang wajib dilakukan. Ini untuk memastikan bahwa informasi yang kita dapatkan adalah informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik,” kata mantan wartawan Republika Jakarta ini.
Perkembangan media sosial yang semakin cepat, membuat pekerja media harus lebih berhati-hati dan lebih selektif dalam mencari informasi yang benar dan akurat.
“Jangan sampai terkecoh oleh informasi bohong atau hoax. Proses tabayyun harus menjadi pedoman bagi pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa profesi wartawan adalah profesi yang mulia. Berita yang penuh inspirasi dan memberikan kebaikan umat akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda.
“Ketika berita yang diangkat ke media memiliki dampak positif bagi masyarakat dan membantu umat, maka nilainya ibadah. Pahalanya akan berlipat ganda,” ujar Dosen Fisip Unwir Indramayu.
Selain mengejar traffick pembaca, berita yang disampaikan melalui media juga bisa menjadi traffick pahala yang tinggi nilainya.
Sementara itu Ketua IWO Indramayu, Tomi Indra mengatakan perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pekerja media.
“Pekerja media harus memiliki perbedaan dengan penggiat media sosial. Proses tabayyun serta cek dan ricek informasi harus menjadi landasan utama sebelum menyebarkan informasi kepada publik melalui pemberitaan di media massa,” kata dia.
Pekerja media juga harus berpegang teguh pada azas akurasi dan validalitas data.
“Bagi pekerja pers di media online, tetap mengedepankan data dan fakta yang akurat meski dituntut untuk bisa menyajikan berita secara cepat. Ini menjadi tantangan tersendiri,” kata dia.
Acara teras IWO Ngabuburit ini ditutup dengan kegiatan buka puasa bersama anggota IWO Indramayu. (Gani)***