Realisasi BPNT di Haurgeulis Diduga Jadi Ajang Bancakan, KPM Kecewa

  • Bagikan

 

KABARPANTURA – Realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) beberapa kecamatan di Indramayu dipersoalkan.

Karena, ada bantuan untuk KPM di 4 kecamatan yakni Gabuswetan, Kroya, Gantar dan Haurgeulis dianggap tak mengacu pada aturan.

“Realisasi BPNT untuk KPM dilakukan secara kolektif. Diduga atas kesepakatan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Tikorcam 4 kecamatan,” kata
Karwiyem, pemanfaat warga Desa Sukaslamet Kecamatan Kroya, belum lama ini.

Dikatakan, diduga bantuan jadi ajang dijadikan bancakan.

Meburutnya, pembagian kartu KKS baru kepada KPM BPNT dari 4 kecamatan tersebut secara kolektif. Dan, langsung digesek E-Warong yang ditunjuk bertempat dibelakang kantor Kecamatan Haurgeulis.

Namun, kata dia, sembakonya disalurkan hanya 1 bulan.
Semebtara untuk ,
yang 6 bulan berikutnya dikirim pada hari berikutnya dimasing-masing wilayah kecamatan.

“Kita diantar RT, mengambil kartu KKS  BPNT dan langsung digesek dibelakang kantor Kecamatan Haurgeulis,” ujarnya.

Karwiyem mengatakan, tapi di Haurgeulis sembakonya hanya dikasih 1 bulan dan disuruh menunggu di Tanjung kerta sesuai kata TKSK Kroyanya.

“Kita mendapat BPNT 7 bulan kata mereka. Namun kita menerima berasnya hanya 6 karung. Ditambah, telor ayam 5 Kg dn telor ayamnya pun kembali diminta 1 bungkus. Sementara, daging ayam 4 bungkus berbau busuk,” katanya.

Dibenarkan seorang RT Desa Sukaslamet, SBD diduga yang diarahkan TKSK Kroya melalui Lambang untuk mengondisikan KPM BPNT baru dan mengantarkan ke Kecamatan Haurgeulis.

“Iya saya disuruh Lambang Tasidi, untuk mengarahkan dan mengantar KPM baru ke belakang kantor Kecamatan Haurgeulis, mengambil kartu KKS sekaligus digesek disana,” ucap Ketua RT tersebut.

SBD mengatakan, lalu dirinya ditelepon TKSK Kroya Endi Sonjaya dan menyuruh menunggu daging ayamnya di Tanjung Kerta.

Anehnya, para KPM BPNT baru mendapatkan 7 bulan bantuan sembako, sedangkan kartu KKS nya baru dibagikan?.

PSD salah satu pemilik E-Warong di Kecamatan Kroya mengatakan, namun hak para KPM baru itu diduga dijadikan bancakan. Sebab menerima berasnya hanya 6 karung per karung 10 kg,telor ayam 5 kg, dan daging ayamnya 4 bungkus beraroma busuk ,diminta lagi katanya 1 bungkus.

Dikatakan, PSD semestinya KPM baru tersebut menerima haknya berupa beras 7 karung, telor ayam 7 Kg dan daging ayamnya 7 bungkus per bungkusnya 1,5 Kg.

Sementara, ketika dikonfirmasi, TKSK Kroya Endi Sonjaya membantah bahwa dirinya belum pernah dan tidak mungkin ada suplai komoditi apapun untuk Bansos.

“Adapun KPM baru yang dapat 6,5 dan 4, itu sesuai yang didapat. Karena tidak semua KPM baru sama perolehannya,” ucap Endi.

Ia mengatakan bahwa sebelum memberitakan wartawan wajib mempertemukan nara sumber dengan dirinya.

“Kita bisa ketemu sebagai nara sumber dilapangan dan siapa yang menuduh saya jadi suplier atau agen,” pungkasnya. (Rastim Ken Aji)***

  • Bagikan