KABARPANTURA.id – Pekerjaan proyek rekonstruksi jalan Sekarmulya-Rancamulya di Desa Rancamulya Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu, diduga berbau korupsi.
Pantauan dilapangan, saat pengecoran proyek rekonstruksi jalan Sekarmulya-Rancamulya tersebut, besi dowel dipasang diduga dengan jarak per 30 meter itupun karna dimonitoring insan pers dan beberapa anggota Ormas, Minggu (11/8/2024).
“Saat kita cek dengan meteran ternyata volume beton tidak konsisten alias kurang dari 20cm,” ungkap Anggota GRIB Jaya PAC Gabuswetan, Sucipto yang notabene adalah warga Kecamatan Gabuswetan dilokasi proyek rekonstruksi jalan Sekarmulya-Rancamulya, Selasa (13/8/2024).
“Kita duga ketebalan beton tersebut hanya 17-18cm dan besi dowelnya dipasang dengan jarak 30 meter 1 (Satu) besi, jelas ini modus korupsi,” ujar dia.
Hal tersebut dibenarkan, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang (MC) Kabupaten Indramayu, Abdul Hanafi, S.E.
“Iya benar kita ukur volume beton diduga kurang dari 20cm dan besi dowelnya dicampur dengan besi ukuran kecil,” kata Hanafi.
Ketua LMP MC Kabupaten Indramayu menyatakan, nanti akan buka laporan ke pihak yang terkait soal dugaan korupsi proyek tersebut.
Sementara ketika dikonfirmasi, pelaksana teknis proyek rekonstruksi jalan Sekarmulya-Rancamulya di Desa Rancamulya, diduga tidak ada dilokasi pekerjaan saat pengecoran.
Proyek rekonstruksi jalan Sekarmulya-Rancamulya di wilayah Kecamatan Gabuswetan tersebut, dibiayai dari uang rakyat sebesar Rp.939.067.000 ( Sembilan Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Enam Puluh Tujuh Ribu Rupiah) yang dikerjakan oleh penyedia jasa CV. Karya Agung Gumilar, diduga dijadikan ajang korupsi. (Rastim Kenaji) ***