KABARPANTURA.ID – Petani di Desa Gabuskulon dan Gabuswetan Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu mengaku kecewa.
Pasalnya, para petani disana sulit mendapatkan pupuk bersubsidi yang juga menduga ada permainan oknum.
Petani disana akhirnya kesal, karena puluk sudah dibayar melalui Kios Gabus Jaya Tani sejak Jumat (8/01/2021) dan sampai sekarang, tapi pupuk belum diterima.
“Aneh, padahal pupuk sudah dibayar dan ditambah ada biaya ongkos kitim Rp 10 ribu per kuintal,” tutur para petani di Desa Gabuskulon Selasa (12/01/2021) di Kios Gabus Jaya Tani.
“Petani kembali harus membayar ongkos kirim, biar pun diangkut sendiri. Harga phoska Rp 2.300 per Kg dan Urea Rp 2.250 per Kg,” ungkapnya.
Menurut petani, ada kabar sekarang akan didistribusikan, tapi hanya pupuk urea saja.
Petani di Gabuswetan pun mengaku alami masalah yang sama.
Bahkan disana ada lebihnya, bahwa petani malah dikenakan biaya tambahan alasan administrasi Rp 40 ribu.
Mereka menduga ada permainan dalam penyaluran pupuk bersubsidi tersebut.
Petani berharap agar pemerintah dan aparat bukum memperhatikan persoalan itu.
Ketika dikonfirmasi, pemilik Kios Gabus Jaya Tani, H. Ambyah tak banyak bicara, hanya berucap sedang sibuk.
Bahkan, seolah enggan memberikan penjelasan secara jelas kepada awak media. “Nanti saja, saya lagi sibuk,” ujarnya.***
Laporan: Rastim Ken Aji
Redaktur: Azis Abdullah