KABARPANTURA.ID – Panitia Pemilihan Kepala Desa (Panpilkades) Deruntenwetan Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu, mengadukan oknum Pjs Kades Tarmiji dan PLD Mujahirin ke DPMD Indramayu, Kamis (20/05/2021).
Pengaduan secara tertulis tersebut, terkait adanya dugaan pemangkasan atau pungli anggaran Pilkades Deruntenwetan sebesar 15% oleh oknum Pjs KadesTarmiji dan 03% oleh oknum Pendamping Lokal Desa (PLD), Mujahirin.
Hal tersebut, dibenarkan Ketua Pilkades Deruntenwetan, M. Muhith Mujadid, SH.
“Iya betul, kami telah mengadukan oknum Pjs Kades,Tarmiji dan oknum PLD, Mujahirin ke DPMD Kabupaten Indramayu,” katanya dikonfirmasi Rabu (26/05/2021) di Sekretariat Panpilkades Deruntenwetan.
Ia mengatakan bahwa pengaduan itu terkait dugaan pemangkasan anggaran Pilkades dan kronologinya sesuai dalam surat pengaduan tersebut.
“Pada saat pencairan anggaran Pilkades tahap I (Satu) sebesar Rp 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah), langsung dipotong Rp.8.000.000, (Delapan Juta Rupiah) oleh oknum Pjs Kades, Tarmiji dengan dalih sebagai uang muka 15% dari total anggaran Pilkades tersebut. Sebagai adat ketimuran yang sudah berjalan sebelumnya,” ujarnya.
Dikatakan, ketika pencairan tahap II (Dua) pada Rabu (19/05/2021), oknum Pjs Kades yakni Tarmiji, memaksa panitia untuk menyepakati potongan anggaran sebesar 15% dari total anggaran Pilkades tersebut.
Kata dia, dugaan pemangkasan anggaran itu secara paksa dan berbau ancaman.
“Oknum Pjs Kades mengancam bila kami tidak menyepakati potongan 15% itu, anggaran Pilkades tidak dicairkan,” ujarnya.
Menurut dia, pada Selasa (25/05/2021) pencairan anggaran Pilkades itu sudah selesai.
“Alhamdulillah, kemarin sudah selesai pencairan anggaran Pilkades. Untuk kelanjutan proses dugaan pelanggaran hukum anggaran Pilkades tersebut, diserahkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH),” katanya.
Dikatakan, mengenai pelanggaran hukumnya kami serahkan kepada pihak APH.
Ketika dikonfirmasi melalui ponsel, Pjs Kades Deruntenwetan,Tarmiji dan Pendamping Lokal Desa (PLD), Mujahirin enggan memberikan penjelasan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, MD meminta agar pihak terkait mengusut tuntas masalah itu.
“Dugaan pelakunya agar ditindak tegas,” ujarnya. (Rastim Ken Aji) ***